Kepondok-Modernan


1. SEJARAH BERDIRINYA PONDOK
Bermula dari seorang Kyai, kemudian datang para santri untuk menuntut ilmu, semakin hari jumlah sanrri semakin bertambah, sehingga rumah kyai tidak mencukupi.

Para santri berinisiatif untuk mendirikan pondok-pondok di sekitar rumah Kyai untuk mondok dan belajar.
Jadi, yang mendirikan pondok adalah santri-santri bukan Kyai.   Kyai yang mendirikan lalu pasang iklan mencari murid, itu namanya hotel.

     Karena Pondok itu milik para santri, maka untuk memenuhi kebutuhan pondok, para santri mengadakan iuran atau pembayaran yang disebut Self Berdruifing System, yang artinya sama-sama membayar dan sama-sama memakai.

2. PANCA JIWA PONDOK MODERN
Lima jiwa yang harus dimiliki oleh Pondok dan penghuninya yang  akan  menopang kalangsungan pesantren dan menjadikan pesantren bergerak, hidup dan maju.

a.       Jiwa keikhlasan
Artinya sepi ing pamrih, atau tidak mengharapkan pujian, atau bukan karena dorongan untuk memperoleh keuntungan dunia, tetapi semata-mata karena Allah untuk beribadah. Inti dari keikhlasan adalah beramal maksimal karena Allah bukan santai bukan untuk materi.

b.      Jiwa Kesederhanaan
Artinya tidak berlebih-lebihan, bisa mengukur kekuatan. Sederhana bukan berarti melarat atau miskin, tetapi malah melatih diri dalam menghadapi kesulitan atau perjuangan hidup.

c.       Jiwa Berdikari
Artinya berlatih mandiri, berdiri di atas kaki sendiri tidak menyandarkan hidupnya atas bantuan dan belas kasihan orang lain.
Inti dari pada berdikari yakni berani mandiri, bersandar kepada diri sendiri. Berani berbuat apa saja, tidak menunggu orang lain berbuat untuk dirinya.

d.      Jiwa Ukhuwah Islamiyah
Artinya persaudaraan yang didasarkan atas persamaan agama yaitu islam. Inti dari ukhuwah islamiyah ialah mempererat persaudaraan seiman seagama dimana dan kapan  saja.
e.       Jiwa Kebebasan
Artinya tidak terikat oleh orang lain atau bahkan terikat oleh pendapatnya sendiri ( keras kepala ) yang belum tentu benarnya. Jadi bukan bebas (liberal) yang kehilangan arah dan tujuan atau prinsip bahkan tidak ada ikatan atau disiplin.
Inti dari pada bebas yakni bebas dalam berfikir, berbuat, dan menentukan jalan hidup, dan perjuangan.
 
3.   ARAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN DI PONDOK MODERN
   a. Kemasyarakatan
Kegiatan apapun yang akan dialami  santri di masyarakat, di didik di Pondok Modern. Supaya santri tidak canggung di masyarakat, baik menjadi guru, pengurus organisasi, mubaligh, imam pegawai, dan lain-lain. Juga tidak segan dalam menghadapi kenyataan hidup untuk mencari rezeki seperti pertanian, perdagangan, perusahaan, dan lain-lain sesuai dengan bakat masing-masing. 

    b. Hidup Sederhana 
Sederhana bukan berarti miskin, dan bukan berarti mendidik dan mengajari miskin, bahkan sebaliknya, karena orang yang berjiwa sederhana akan selalu merasa kecukupan. Sedangkan kemewahan yang tidak kenal batas menjurus kepada kehancuran, tak kenal rasa kemanusiaan dan rasa syukur.

   c. Tidak Berpartai 
           Pendidikan Pondok tidak ada kaitannya dengan partai politik atau golongan. Tetapi justru
           menjadi perekat umat, diatas dan untuk semua golongan. 

  d. Tujuan utama ke Pesantren Lil'ibadah Thalabul Ilmi, bukan untuk manjadi pegawai
       Tujuan pokok ke Pondok adalah ibadah mencari ilmu dengan suci, mencari ilmu untuk ilmu memenuhi perintah agama. Persoalan apakah nanti akan menjadi pegawai atau tidak, tidak menjadi pikiran atau perhitungan. Bahkan diharapkan para santri tidak hanya menjadi pegawai tetapi malah mempunyai pegawai dengan mental pesantren yang kuat (wiraswasta). Tetapi juga lebih utama jika para santri nantinya bisa memimpin suatu usaha atau organisasi.

4.  PONDOK ADALAH LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pondok adalah lingkungan yang sengaja diciptakan untuk mendidik santri. Maka sarana apapun, gerakan atau disiplin apapun yang ada dalam pondok, semuanya untuk mendidik santri bukan untuk santai, rekreasi atau hura-hura. Setiap detik di perhitungkan untuk pendidikan.
Dengan demikian segala sesuatu yang ada dalam pondok harus memiliki nilai pendidikan. Memang, untuk mencapai kebaikan dalam pendidikan tidak harus yang enak  enak tetapi malah bisa jadi sebaliknya.

5. PONDOK SEBAGAI PELAKSANA TRI PUSAT PENDIDIKAN
    Tri Pusat Pendidikan meliputi:
  1. Pendidikan sekolah yaitu yang berlangsung di sekolah.
  2. Pendidikan Rumah, ditangani oleh orang tua di rumah.
  3. Pendidikan Lingkungan, dari pengaruh lingkungan atau masyarakat sekelilingnya.
Ketiga macam bentuk pendidikan itu terlaksana dengan baik di Pondok karena semua santri berasrama di dalam Pondok, berdisiplin sepanjang hari, dan serba terkontrol. Pondok lebih mengutamakan pendidikan dari pada pengajaran, sebab pengajaran adalah memasukkan ilmu ke otak santri saja, sedangkan pendidikan harus disertai dengan disiplin pembiasaan pelaksanaannya secara konsekwen. Namun demikian pondok tidak mengabaikan pengajaran, bahkan kedua-duanya harus terlaksana dengan baik.

6. PONDOK TIDAK BERINDUK KEPADA PARTAI POLITIK DAN GOLONGAN
Pondok adalah perekat umat. Semboyan pondok "Berdiri diatas dan untuk semua golongan". Pondok adalah lembaga pendidikan Islam untuk semua golongan, yang tidak berpolitik praktis. Seandainya pondok berpolitik praktis bisa berakibat:
a. Perpecahan di lembaga pendidikan
b. Pondok terpengaruh oleh politik dan golongan
c. Nilai pendidikan atau islamnya bisa terpengaruh

Selama di Pondok, santri tidak boleh berpolitik praktis, sedangkan di masyarakat nanti terserah.
Buta Politik, jangan. Berpolotik praktis nanti di masyarakat.

7. PONDOK TIDAK DINEGERIKAN
Pondok adalah lembaga pendidikan islam yang sudah mengakar di Indonesia, melahirkan ulama-ulama, pemimpin-pemimpin dan para pejuang yang berbakti kepada agama, bangsa dan tanah air serta mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Pondok mempunyai kurikulum tetap, yaitu memperioritaskan pendidikan dan pengajaran agama, sedangkan kurikulum nasional selalu disesuaikan dengan kebutuhandan pembangunan nasional. Kalau dinegerikan, nilai pendidikan agamanya dikhawatirkan berkurang dan kurang mendapat kepercayaan masyarakat.

8. PONDOK BUKAN BENGKEL BURUH
Pondok tidak anti pegawai, tetapi juga tidak mengarahkan santrinya untuk menjadi pegawai, menjadi pegawai atau tidak bukan tujuan atau harapan Pondok.
Kalau Pondok menjadi bengkel pegawai, maka santri bisa putus asa, mati otaknya, bahkan tidak menghargai ilmunya, atau beranggapan bahwa masa depannya menjadi gelap. Kalau untuk hidup dan mencari penghidupan saja dunia ini sangat terbuka.
Beberapa sebab yang kita ketahui:
a.   Lowongan kepegawaian yang terbatas, sedangkan pelamar terlalu banyak.
b.  Kalau menjadi pegawai hanya dalam rangka tujuan ekonomi atau makan saja, jalan lain terlalu banyak.
c.  Lapangan perjuangan harus kita utamakan dari pada lapangan pekerjaan, Insya Allah lapangan kerja meluap.
Kalau ingin jadi orang yang kaya  dunia akhirat semestinya lewat jalur Wiraswasta.

9.  PONDOK MENGUTAMAKAN MENTAL SKILL DARI PADA JOB SKILL
  1. Mental skill (keterampilan mental)
  2. Job Skill (keterampilan kerja)
Orang yang bermental baik, berani bekerja apa saja asalkan halal. Tetapi orang yang mempunyai keterampilan kerja tanpa memiliki mental yang baik, seandainya tidak punya pekerjaan akan menjadi penganggur dan bingung.

10.   PONDOK SEBAGAI LEMBAGA KADERISASI UMAT ISLAM
Setiap santri adalah warosatul anbiya. Artinya sebagai penerus perjuangan Rasulullah SAW. Dengan berdirinya sebagai penerus harus mempelajari misi atau wahyu  Allah terlebih dahulu,  setelah   mengetahui,  baru diwajibkan untuk menyampaikan kepada generasi berikutnya dengan baik. Dengan demikian ajaran islam tetap lestari dan tambah maju walaupun ditinggalkan oleh generasi itu.

11.  PONDOK BUKAN INTERNAAT
Internaat yaitu asrama pada zaman penjajahan. Disiplin dalam asrama itu terlalu ketat, terikat dan kurang bebas sehingga segala gerak-gerik terlalu terikat.
Pondok tidak seperti itu, karena pendidikan internaat yang sedemikian itu menyebabkan santri tidak dinamis dan tidak punya alternative maka tidak akan muncul inisiatife. Akibatnya hanya menjadi alat orang lain, menunggu intruksi, dan tidak bekerja kalau tidak diperintah.
Pondok Modern memberikan kebebasan seluas mungkin dalam batas yang tidak membahayakan pendidikan dan disiplin dengan kesadaran tanpa paksaan.

12.   SUMBANGAN PONDOK TERHADAP MASYARAKAT
Pondok adalah lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, maka sumbangan pondok terhadap masyarakat bukan materi tetapi Pendidikan. Masyarakat Pondok bukan hanya daerah atau desa-desa sekelilingnya, tetapi di seluruh tanah air dari mana asal santri.
Namun demikian juga tidak ada jeleknya kalau pondok menyumbangkan moril atau materil sekedarnya kepada masyarakat kalau di pandang perlu.

13.        PELAJARAN POKOK DI PONDOK
Sebenarnya, menurut sejarah pesantren, pelajaran pokok di Pesantren itu hanya berkisar mengaji Al-Quran, belajar sembahyang, dan membaca Al-Quran. Namun hal itu bisa diperinci menjadi 3 antara lain:
a.       Aqidah atau disebut Tauhid.
b.      Syari'ah atau disebut Fiqih.
c.       Tasawuf atau disebut Akhlak.
Sedangkan ilmu-ilmu yang lain adalah sebagai pembantu dan pelengkap.

14.  PERBEDAAN CARA MENGAJAR DAN BELAJAR DI LUAR DAN DI PONDOK
  1. Keseimbangan antara ilmu pengetahuan umum dan agama.
  2. Menggunakan bahasa arab dan inggris secara aktif.
  3. Para santri tinggal dalam asrama dan berdisiplin.
15. SYNTHESE PONDOK MODERN
Pondok Modern adalah perpaduan dari 4 lembaga pendidikan
internasional dengan ciri khas masing-masing antara lain:  
  1. Syanggit dari Afrika (Tripoli, Libya), Karena kedermawanan para pengasuhnya.
  2. The Aligarh Muslim University (India), Karena modernisasinya.
  3. Al-Azhar University (Mesir), Karena keabadian wakafnya. 
  4. Santiniketan (India), Karena kesederhanaannya.
16.  PONDOK SEBAGAI MEDAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Tujuan santri ke Pondok adalah mencari pendidikan dan pengajaran. Yang dididik bukan hanya otaknya saja, tetapi dari segala segi, termasuk di dalamnya beribadah, bersosial (hidup bersama), berdisiplin, berbahasa resmi, bersikap sederhana, dan lain-lain.
Empat macam pendidikan yang menunjang leadership (kepemimpinan) seorang santri:
1. Pendidikan akal pikiran      (التّربية العقليّة)         
2. Pendidikan Akhlak         (التّربية الخلقيّة)
3. Pendidikan Jasmani       (التّربية الجسميّة) 
4. Pendidikan Sosial        (التّربية الاجتماعيّة)

Pendidikan belum tentu enak, kalau hanya mencari enaknya, itu namanya bukan pendidikan. Bagaimanapun kesulitan di Pondok harus dianggap enak dan menguntungkan karena ada unsur pendidikan dan latihan.

17.   TUJUAN SANTRI KE PONDOK
Kalau salah niat bisa menyesal sepanjang masa. Kalau datang ke Pondok hanya untuk mencari enak, mencari teman, mencari kelas, mencari nama atau pangkat, berarti salah alamat, bahkan bukan Lil'ibadah lagi. Niat yang semacam ini tidak akan diridhai Allah.
Tujuan yang benar adalah Ibadah Tholabul 'Ilmi, yang artinya saya datang ke Pondok untuk beribadah, tholabul 'ilmi dengan suci, memenuhi perintah Allah. Jangan sampai dibolak-balik dan jangan sampai keliru.     

18.  SANTRI HARUS SEPENUH JIWA RAGA
      Nyantri di Pondok haru sepenuh hati, bukan separuh-separuh, maksudnya adalah:
  1. Harus berdiam di Asrama, jangan sampai indekos di luar, sebab lingkungan yang mendidik santri harus pondok bukan orang luar.
  2. Pikirannya harus memikirkan pelajaran di pondok, jangan sampai memikirkan di luar atau di rumah.
  3. Semua pendidikan dan pelajaran harus diikuti, tidak pilih-pilih, ibarat hidangan harus di santap semuanya supaya kenyang, jangan hanya diambil dagingnya atau kerupuknya saja.
 19.  SANTRI HARUS TAAT KEPADA GURUNYA
Seorang anak taat kepada orang tuanya adalah wajib. Demikian juga seorang murid terhadap gurunya. Sebab, orang tua sudah menyerahkan sepenuhnya kepada guru tentang pendidikannya. Durhaka, menentang, dan tidak taat kepada gurunya tidak ubahnya durhaka kepada orang tuanya. Santri yang sedemikian itu tidak akan bermanfaat ilmunya, dan tidak mendapat rezeki dan barokah dari Allah. Petunjuk Rasulullah:

رضِيَ اللهِ  فِى رَضِيَ الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطَ اللهِ فِى سُحْط الْوَلِدَيْنِ
 (رواه الترمذي)
Artinya : Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan kedua orang tua.


20.  SANTRI HARUS TAHU DIRI
         Beberapa anggapan yang salah dan menjerumuskan:

  1. Karena Pondok Modern di anggap baik pendidikan dan pengajarannya, maka setiap santri nanti pasti pandai dan alim shaleh.
         Tanpa kesungguhan, kerajinan dan sepenuh jiwa raga tidak akan tercapai.
         Pondok bukan tukang sulap atau dukun sihir.

  1. Karena orang tuanya kyai pasti jadi kyai seperti ayahnya, atau karena orang tuanya kaya pasti akan kaya seperti ayahnya. Hal itu tidak mungkin terjadi kalau anak itu sendiri tidak mau bersungguh-sungguh, bermental baik seperti orang tuanya.
 Sebenarnya, kesungguhan santri harus melebihi kesungguhan orang-orang yang terdahulu karena zaman semakin maju, dan harus bercita-cita lebih maju dari gurunya atau orang tuanya.

21. KEPRIBADIAN SANTRI YANG BAIK
Setidak-tidak seorang santri mempunyai 10 sifat, yaitu:
1. Benar ibadahnya, tidak bid'ah  ((صحيح العبادة    
2. Mulia akhlaknya, buka bejad        ( كريم الأخلاق) 
3. Selamat Aqidahnya, bukan musyrik  سليم العقيدة))
4. Berbudaya pikirannya (مثقّف الفكر)  
5. Sehat badannya, bukannya sakit-sakitan    (سليم الجسم)           
6. Bersungguh-sungguh (مجاهد النّفس)
7. Hemat waktu (حريص على وقته)
8. Teratur dalam segala hal (منتظم فىشؤونه)
9. Bisa berbuat untuk ilmu atau harta (قادر علىالعمل)
10. Bermanfaat buat orang lain (نــافع لغيره)

22.   SANTRI YANG DIPULANGKAN

Pondok tidak akan memulangkan santri yang sudah diterima memnuhi persyaratan dan mau belajar, kecuali beberapa sebab dan pertimbangan:
  1. Santri membuat kerusuhan dan kerusakan kepada segala pihak baik moril atau materiil sehingga merusak disiplin dan sunnah pondok (baca surat permohonan). Padahal santri adalah tamu terhormat datang dengan memohon tanpa di undang.
  2. Santri malas atau enggan belajar. Padahal santri datang ke Pondok harus dan berkewajiban belajar.
23. ILMU YANG BERMANFAAT
Dikatakan bermanfaat kalau membawa kebaikan dunia dan akhirat kepada pemiliknya, tidak bermanfaat kalau semakin menjauh pemiliknya dari akhirat dan mengecilkan arti akhirat atau ibadah.
                        من يزدد علما ولم يزدد هدا لم يزدد من الله إلا بعدا
Beberapa ciri ilmu yang tidak bermanfaat antara lain;
  1. Semakin jauh dari Allah, kurang ibadah, bahkan sombong.
  2. Tidak mendapat ketenangan hidup, semakin bingung dan banyak maksiat.
  3. Malas berusaha dan putus asa.
Obatnya ialah banyak beribadah, mohon petunjuk kepada allah dan bersungguh-sungguh.

24.  BARAKATULLAH KARENA MENYANTRI ATAU MONDOK
Tak seorangpun, juga tak ada sesuatu apapun yang bisa memberi berkah kepada santri kecuali Allah SWT. Namun, barokah itu tidak akan diberikan langsung kepada santri kecuali dengan sebab-sebab yang menyeru, diantaranya:
  1. Ketaatan santri kepada kyai dan guru seperti taat kepada kedua orang tuanya.
  2. Santri merantau dalam rangka mencari ilmu karena Allah, berarti fisabilillah, pahalanya seperti orang yang berjihat ke medan perang.
  3. Dengan usaha santri sekuat tenaga untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.
  4. Banyaknya beribadah seperti shalat jama'ah setiap waktu, shalat  sunat, membaca A-Quran setiap saat, berpuasa sunnah, menjauhkan diri dari maksiat, kesemuanya mempercepat terkabulnya do’a santri.
  5. Do'a kyai, guru, orang tua, keluarga, dan segenap santri sepanjang tahun, yang penuh keikhlasan, dan kesanggupan adalah kekuatan batin yang luar biasa.
Demikianlah, beberapa sebab dikaruniakannya barokah Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat.

25.  HARAPAN PONDOK SETELAH TAMAT

Sesuai dengan tujuan santri ke Pondok yaitu beribadah mencari ilmu, maka harapan Pondok kepada para santrinya ialah bisa beribadah dengan sebaik-baiknya.
 Adapun yang dimaksud dengan beribadah, meliputi dua hal yang sangat prinsipil yaitu;

  1. Langsung kepada Allah, seperti syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Rukun islam yang lima ini harus dikerjakan dengan sebaik mungkin.
  2. Tidak langsung yang disebut pengabdian, seperti mendidik, berdakwah, tabligh, memimpin masyarakat, menolong orang yang memerlukan pertongan, membuka lapangan pekerjaan dan lain-lain.
 Apapun predikat yang dikehendaki santri di masyarakat nanti terserah menurut kondisi dan situasinya masing-masing. Yang sangat diharapkan oleh pondok sesuai dengan kehendak Allah yaitu Beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. Sehingga menjadi seorang yang mukmin, muttaqin, muslim, dan sesuai dengan kehendak Allah. Insya Allah diridhoi Allah di dunia dan di akhirat, amin. Firma Allah:
 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ. (الزايات ٥٦ )
 Artinya:   Dan tidak aku ciptakan Jin dan manusia, melainkan supaya mereka  menyembah-Ku. (Adz-Dzariyat : 56).

يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّـقُوا اللهََ حَقَّ تُقَـاتِهِ وَلاَ تََمُوْ تُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. (ال عمران ۱۰٦ )
 Artinya  :  Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadanya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam. (Al-Imron 106.)

1 komentar:

  1. Assalamualaikum,,, Ustadz share donk brosur untuk tahun 2016,,, Insya Allah ada yang mw masuk ke pondok Nurul Hidayah

    BalasHapus